Pengolahan dan Interpretasi Data Citra
1. Pengertian Citra
Citra
menurut Hornby (1974) yaitu:
·
Keserupaan atau tiruan seseorang atau
sesuatu barang, terutama yag dibuat dari kayu, batu, dsb.
·
Gambar mental atau gagasan, konsep
tentang sesuatu barang atau seseorang.
·
Gambaran yang tampak pada cermin atau
melalui lensa kamera.
Menurut
et al. (1983) citra yaitu:
·
Gambaran objek yang dibuahkan oleh
pantulan atau pembiasan sinar yang difokuskan oleh sebuah lensa atau sebuah
cermin.
·
Gambaran rekaman suatu objek (biasanya
berupa gambaran pada foto) yang dibuahkan dengan cara optic, elektro-optik, optic
mekanik atau elektronik.
Citra
sebagai keluaran dari suatu sistem perekaman dapat bersifat:
·
Optic berupa foto
·
Analog berupa sinyal video seperti
gambar pada monitor televise
·
Digital yang dapat langsung disimpan
pada suatu pita magnetic.
Berdasarkan
sifat diatas maka citra dapat digolongkan atas citra diam dan citra bergerak. Citra
diam adalah citra tunggal yang tidak bergerak. Citra bergerak adalah rangkaian
citra diam yang ditampilkan secara beruntun sehingga memberi kesan pada mata
gambar yang bergerak.
2. Pengolahan Citra
Pengolahan
citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan computer, menjadi
citra yan berkhualitas lebih baik. Contohnya yaitu gambar yang agak gelap,
citra kontrasnya diperbaki sehingga menjadi lebih terang dan tajam.
Tujuan
pengolahan citra. Umumnya, operasi-operasi pada pengolahan citra diterapkan
pada citra dimaksud untuk (JAI89):
·
Elemen di dalam citra perlu dikelompokan,
dicocokan atau diukur.
·
Perbaikan atau memodifikasi citra perlu
dilakukan untuk meningkatkan kualitas penampakan atau untuk menonjolkan
beberapa aspek informasi yang terkandung di dalam citra.
·
Sebagian citra perlu digabungkan dengan
bagian citra yang lain.
Pengolahan
citra bertujuan memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh
manusia atau mesin (computer). Teknik-teknik pengolahan citra
mentransformasikan citra menjadi citra lain. Termasuk ke dalam bidang ini juga
adalah pemampatan citra (image compression). Contoh pengolaan citra yaitu
penghilangan derau (noise) pada citra.
Di
dalam bidang computer, sebenarnya ada 3 bidang studi yang berkaitan dengan data
citra, namun tujuan ketiganya berbeda yaitu:
·
Grafik computer
·
Pengolahan citra
·
Pengenalan pola
Grafik
computer bertujuan untuk menghasilkan citra (lebih tepat disebut grafik atau picture)
dengan primitif-primitif geometri seperti garis, lingkaran dan sebagainya. Primitif-primitif
tersebut memerlukan data deskriptif untuk melukis elemen-elemen gambar.contoh
data deskriptif adalah koordinat titik, panjanggaris, jari-jari lingkaran,
tebal garis, warna dan sebagainya.
3. Pengenalan Pola
Pengenalan
pola adalah mengelompokan data numeric dan simbolik (termasuk citra) secara
otomatis oleh mesin (computer). Tujuannya yaitu untuk mengenali suatu objek di
dalam citra. Kemampuan sistem visual manusia inilah yang dicoba ditiru oleh computer.
Contoh pengenalan pola yaitu tulisan tangan yang digunakan sebagai data masukan
untuk mengenali karakter “A”. Dengan menggunakan suatu alogaritma pengenalan
pola, diharapkan computer dapat mengenali bahwa karakter tersebut adalah “A”.
4. Defenisi Interpretasi Citra
Interpretasi
citra adalah perbuatan mengkaji foto udara dan atau citra dengan maksud untuk
mengidentifikasi dan menilai objek tersebut. Di dalam interpretasi citra,
penafsiran citra mengkaji citra dan berupaya melalui proses penalaran.
5. Pengenalan Objek Pada Citra
Didalam
pengenalan objek pada citra ada 3 rangkaian kegiatan yaitu deteksi,
identifikasi dan analisis. Deteksi adalah pengamatan atas adanya suatu objek. Identifikasi
adalah upayah mencirikan objek yang telah dideteksi dengan menggunakan
keterangan yang cukup dan tahap analisis yaitu dikumpulkannya keterangan lebih
lanjut.
6. Computer Vision dan Hubungannya
dengan Pengolahan dan Interpretasi Citra
Terminology
lain yang berkaitan erat dengan pengolahan citra adalah computer vision atau
machine vision. Pada hakikatnya, computer visionmen coba meniru cara kerja sistem
visual manusia (human vision). Human vision sesungguhnya sangat kompleks,
manusia melihat objek dengan indera penglihata (mata), lalu citra objek
diteruskan ke otak untuk diinterpretasi sehingga manusia mampu mengerti objek. Computer
vision merupakan proses otomatis yang mengintrogasikan sejumlah besar proses
untuk persepsi visual, seperti akuisisi citra, pengolahan citra, klasifikasi,
pengenalan (recognition) dan membuat keputusan. Computer vision terdiri dari
teknik-teknik untuk mengestimasi ciri-ciri objek di dalam citra, pengukuran
citra yang berkaitan dengan geometri objek, dan menginterpretasikan informasi
geometri tersebut. Persamaan (JAI95): Vision = Geometri + Measurement +
Interpetation.
Proses-proses
dalam computer vision dapat dibagi 3 yaitu:
·
Memperoleh atau menganalisis citra
digital
·
Melakukan teknik komputasi untuk
memproses atau memodifikasi data citra (operasi-operasi pengolahan citra)
·
Menganalisis dan menginterpretasi citra
dan menggunaan hasilpemrosesan untuk tujuan tertentu.
7. Operasi Pengolahan Citra
Secara
umum operasi pengolahan citra dapat diklasifikasikan sebagai berkut:
·
Perbaikan kualitas citra
Perbaikan kualitas citra bertujuan untuk
memperbaiki kualitas citra dengan cara memanipulasi parameter-parameter citra. Contohnya
perbaikan kontaras gelap, perbaikan tepian objek, pemberian warna semu,
penapisan derau dan juga penajaman.
·
Pemugaran citra
Operasi ini bertujuan menghilangkan atau
meminimumkan cacat pada citra. Contohnya penghilangan kesamaran dan
penghilangan derau.
·
Pemampatan citra
Pemampatan citra bertujuan agar citra
dapat di representasikan dalam bentuk yang lebih kompak sehingga memerlukan
memri yang lebih sedikit.
·
Segmetasi citra
Segmetasi citra bertujuan untuk memecah
suatu citra ke dalam beberapa segmen dengan suatu kriteria tertentu.
·
Pengorakan citra
Pengorakan citra bertujuan untuk
menghitung besaran kuantitatif dari citra untuk menghasilkan deskripsinya.
8. Citra Digital
Citra
digital adalah citra yang diperoleh, disimpan, dimanipulasi, dan ditampilkan
dengan basis logika biner. Citra digital biasanya dihasilkan melalui bantuan
pemindaiatau skaner (scanner), meskipun citra digital juga bisa diperoleh
melalui berbagai macam kamera digital dan bahkan telpon seluler. Tiap baris
(larik) pada gambar yang dihasilkan terdiri atas sekumpulan sel-sel
penyusungambar yang disebut piksel (picture element). Tiap piksel mewakili
luasan tertentu. Jadi, piksel merupakan data yang punya aspek spasial (ukuran
luas yang terwakili) dan aspek spectral (besarnya nilai pantulan yang
tercatat). Tiap data yang dihasilkan diolah dengan computer. Kemampuan computer
(dan sensor) berbeda-beda dalam mengubah informasi pantulan atau pancaran
elektromagnetik. Umunya sensor bekerja dalam 8 bit. Bit adalah satuan terkecil
informasi yang mengekspresikan ada tidaknya arus yang masuk. Basis bilangan
yang dipakai adalah basis biner (0-1), dimana “0” berarti mati atau tidak dan “1”
berarti hidup atau ya. Informasi yang disampaikan oleh arus disimpan dalam
register.
Bagaimana
citra digital disimpan?
Citra
digital disimpan dalam bentuk byte. Byte adalah satuan informasi yang terdiri
atas 8 bit. Untuk sistem 8 bit (= 1 byte), tiap datum (piksel) akan disimpan
dalam byte yang terpisah. Satu piksel akan disimpan sebagai 1 byte. Jika satu
citra terdiri atas 500 kolom dan 1200 baris maka jumlah kapasitas penyimpanan
sebesar 500 ×1200 yaitu 600000 byte. Kebutukan akan sistem penyimpanan yang
efisien semakin terasa, dengan digunakan sensor multisaluran. Melalui sensor
semacam ini, dihasilkan beberapa citra yang menggambarkan objek yang sama,
namun menyajikan variasi rona atau nilai piksel yang berbeda.
Paling
umum ada 3 format dalam software yang dipakai yaitu:
·
Band sequential (BSQ)
Citra yang dihasilkan dari setiap
saluran disimpan sebagai file terpisah.
·
Band interleaved by line (BIL)
Penyimpanan dilakukan mulai dari baris
pertama saluran 1, kemudian dilanjutkan dengan baris pertama saluran kedua dan
seterusnya.
·
Band interleaved by pixel (BIP)
Selang-selingnya buka per baris
melainkan per pixel dimulai piksel pertama baris pertama saluran 1, piksel
pertama baris pertama saluran 2 dan seterusnya. Baris pertama habis kemudian
baru dilanjutkan dengan baris ke dua.
9. Karakteristik Citra
Resolusi
(karakteristik yang menonjol) yaitu kemampuan sistem mendeteksi objek atau
membedakan objek satu dengan yang lain. Resolusi juga disebut daya pisah. Konsep
resolusi berkembang karena untuk penginderaan jauh format berubah-rubah maka
berkembang resolusi radiometric.
Ada
empat resolusi dalam penginderaan jauh yaitu sebagai berikut:
·
Resolusi spasial
Resolusi spasial adalah ukuran terkecil
objek yang masih dapat terdeteksi oleh suatu sistem penginderaan. Semakin kecil
ukuran objek yang dapat terdeteksi semakin halus resolusiya, begitupun sebaliknya.
·
Resolusi spectral
Resolusi spectral adalah kemampuan suatu
sistem optic elektronik untuk membedakan informasi atau objet berdasarkan
pantulan atau pancaran spektralnya.
·
Resolusi temporal
Resolusi temporal adalah kemampuan suatu
sistem merekam ulang daerah yang sama. Semakin pendek periode merekam ulang
semakin tinggi tau tajam resolusi temporal.
·
Resolusi radiometric
Resolusi radiometric adalah kemampuan sensor
mencatat respon spectral objek
Tidak ada komentar:
Posting Komentar